Sabtu, 27 Maret 2010

LARUTAN BUFFER


1.         Pengertian Larutan Buffer
Larutan buffer adalah larutan yang dapat mempertahankan nillai pH tertentu, yang berasal dari:
a.    Campuran asam lemah dengan garam dari asam lemah tersebut
     Contoh :
-       CH3COOH dengan CH3COONa
-       H3PO4 dengan NaH2PO4
b.    Campuran basa lemah dengan garam dari basa lemah tersebut
     Contoh : NH4OH dengan NH4Cl
2.         Sifat Larutan Buffer
a.    pH larutan tidak berubah jika diencerkan
b.    pH larutan tidak berubah jika ditambahkan ke dalamnya sedikit asam atau basa.
3.         Fungsi Larutan Buffer
Sistem penyangga digunakan dalam berbagai bidang seperti industri farmasi, kimia analiik, Bakteriologi, Fotografi, industri Kulit, dan Zat Warna, yang menggunakan rentang pH yang cukup sempit untuk mendapatkan kerja yang optimum. Dalam tubuh manusia manusia, sistem penyangga berfungsi untuk mempertahankan harga pH, seperti asam karbonat dengan ion karbonat. Selain aplikasi tersebut, terdapat fungsi penerapan konsep larutan penyangga ini dalam tubuh manusia seperti pada cairan tubuh.  Cairan tubuh ini bisa dalam cairan intrasel maupun cairan ekstrasel.  Dimana sistem penyangga utama dalam cairan intraselnya seperti H2PO4- dan HPO42- yang dapat bereaksi dengan suatu asam dan basa. Adapun sistem penyangga tersebut, dapat menjaga pH darah yang hampir konstan yaitu sekitar 7,4.  Selain itu penerapan larutan penyangga ini dapat kita temui dalam kehidupan sehari-hari seperti pada obat tetes mata.
4.         Perhitungan Larutan Buffer
a.         Untuk larutan buffer yang terdiri atas campuran asam lemah dengan garamnya (larutannya akan selalu mempunyai pH < 7) digunakan rumus :
[H+] = Ka. Ca/Cg
pH = pKa + log Ca/Cg
dimana:
Ca = konsentrasi asam lemah
Cg = konsentrasi garamnya
Ka = tetapan ionisasi asam lemah
b.        Untuk larutan buffer yang terdiri atas campuran basa lemah dengan garamnya (larutannya akan selalu mempunyai pH > 7), digunakan rumus :
[OH-] = Kb . Cb/Cg
pOH = pKb + log Cg/Cb
dimana:
Cb = konsentrasi base lemah
Cg = konsentrasi garamnya
Kb = tetapan ionisasi basa lemah
5.         Larutan penyangga yang bersifat asam
Larutan penyangga yang bersifat asam adalah sesuatu yang memiliki pH kurang dari 7. Larutan penyangga yang bersifat asam biasanya terbuat dari asam lemah dan garammya – acapkali garam natrium.
Contoh yang biasa merupakan campuran asam etanoat dan natrium etanoat dalam larutan. Pada kasus ini, jika larutan mengandung konsentrasi molar yang sebanding antara asam dan garam, maka campuran tersebut akan memiliki pH 4.76. Ini bukan suatu masalah dalam hal konsentrasinya, sepanjang keduanya memiliki konsentrasi yang sama.
Anda dapat mengubah pH larutan penyangga dengan mengubah rasio asam terhadap garam, atau dengan memilih asam yang berbeda dan salah satu garamnya.
6.         Larutan penyangga yang bersifat basa
Larutan penyangga yang bersifat basa memiliki pH diatas 7. Larutan penyangga yang bersifat basa biasanya terbuat dari basa lemah dan garamnya.
Seringkali yang digunakan sebagai contoh adalah campuran larutan amonia dan larutan amonium klorida. Jika keduanya dalam keadaan perbandingan molar yang sebanding, larutan akan memiliki pH 9.25. Sekali lagi, hal itu bukanlah suatu masalah selama konsentrasi yang anda pilih keduanya sama.
      

4 komentar:

  1. baguuusss
    mksh jeng bngbantu bgt

    BalasHapus
  2. fungsinya dalam kehidupan apa ya??? Mohon bantuanya =)

    BalasHapus
  3. THANKS BGT,,,KARNA MATERI NIE DPAT Q JADIKAN LAPORAN BWAT TUGAS KIMIA

    BalasHapus

Tulis Komentar !!!