Disusun Oleh: Riza Sativani Hayati
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kualitas pembelajaran Biologi sangat ditentukan oleh pendekatan yang digunakan guru dalam proses pembelajaran. Ketepatan dalam menggunakan pendekatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru akan dapat membangkitkan motivasi, meningkatkan minat siswa terhadap materi pelajaran yang diberikan, serta meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar siswa. Umumnya pembelajaran Biologi yang berlangsung di sekolah masih menggunakan pendekatan pembelajaran yang konvensional antara lain pendekatan ekspositori, yaitu pendekatan pembelajaran dimana pusat pengajaran berada di tangan guru. Dalam hal ini guru lebih aktif memberikan informasi dalam menerangkan suatu konsep, hal ini akan menimbulkan siswa menjadi pasif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Kegiatan belajar mengajar sebaiknya guru tidak hanya menyampaikan konsep dan teori saja tetapi juga menekankan pada bagaimana caranya agar siswa dapat memperoleh konsep dan teori tersebut. Selain itu konsep Biologi yang diterima siswa hanya sekedar dari guru dan buku teks. Siswa jarang diajak oleh gurunya untuk langsung ke lapangan dan memahami materi secara nyata (tidak dikaitkan dengan objek biologi dalam keseharian siswa). Terdapat salah satu pendekatan yang dapat diterapkan untuk mengatasi beberapa permasalahan dalam pembelajaran Biologi tersebut, yaitu Contextual Teaching and Learning (CTL). Dalam makalah ini akan dibahas beberapa hal terkait bagaimana penerapan CTL untuk mengatasi permasalahan dalam pembelajaran Biologi.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) dapat diterapkan sebagai alternatif pemecahan permasalahan dalam pembelajaran biologi ?
C. Tujuan
Mengetahui penerapan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) sebagai alternatif pemecahan permasalahan dalam pembelajaran biologi
BAB II
ISI
A. Permasalahan Pembelajaran Biologi di Indonesia
Saat ini terdapat beberapa permasalahan dalam pembelajaran biologi yang perlu adanya solusi penerapan pendekatan pembelajaran yang tepat, diantaranya yakni sebagai berikut :
1. Siswa menganggap bahwa materi Biologi merupakan materi yang teoritis, sehingga dalam belajar Biologi, siswa cenderung menghafal materi tanpa memahami materi tersebut dan mengaitkannya dengan kehidupan sehari-hari.
2. Guru Biologi cenderung menggunakan pendekatan ataupun metode pembelajaran yang konvensional, seperti ekspositoris yang mana pembelajaran lebih berpusat pada guru sehingga siswa pun cenderung pasif dalam pembelajaran Biologi
3. Sumber belajar Biologi siswa cenderung berupa buku teks yang isinya tidak banyak memberikan keterampilan proses sains bagi siswa. Siswa cenderung textbook (terpaku pada buku teks yang dimilikinya)
4. Materi pembelajaran biologi merupakan materi yang sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari siswa, namun saat ini banyak siswa dalam pembelajarannya tidak mengaitkan materi biologi dengan permasalahan-permasalahan yang ada di kehidupan sehari-hari siswa
5. Pembelajaran biologi seharusnya menciptakan siswa yang mampu berfikir ilmiah dan kritis. Namun saat ini dalam pembelajaran biologi masih terkonsentrasi pada penguasaan materi.
6. Guru biologi umumnya dalam mengajar hanya sekedar menyelesaikan materi tanpa memikirkan apakah yang diberikannya itu bermakna ataupun ada keterkaitan dengan kehidupan siswa sehari-hari. Yang mengakibatkan fenomena ini terjadi, salah satunya adalah karena banyaknya materi yang harus diselesaikan tetapi waktu yang tersedia kurang. Akibatnya, materi yang tersampaikan tidak ada yang terinternalisasi dalam diri peserta didik, lewat begitu saja tanpa meninggalkan bekas apapun di kepala.
B. Penerapan Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) sebagai Alternatif Pemecahan Permasalahan dalam Pembelajaran Biologi
Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimiliki dengan penerapannya dalam kehidupan siswa sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Dengan konsep itu, hasil pembelajaran biologi diharapkan lebih bermakna bagi siswa. Proses pembelajaran biologi berlangsung alamiah dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan mengalami, bukan transfer pengetahuan dari guru ke siswa. Tugas guru mengelola kelas sebagai sebuah tim yang bekerja sama untuk menemukan suatu yang baru bagi kelas (siswa). Sesuatu yang baru datang dari “menemukan sendiri”, bukan dari “apa kata guru”.
Suatu pembelajaran dikatakan CTL, jika didalamnya terdapat komponen-komponen sebagai berikut (dikdasmen) :
1. Konstruktivisme, dalam hal ini peserta didik dikondisikan agar mampu membangun pemahaman mereka sendiri dari pengalaman baru berdasar pada pengetahuan awal yang telah mereka miliki. Jadi pembelajaran biologi harus dikemas menjadi proses “mengkonstruksi” bukan menerima pengetahuan.
2. Inquiry, disini peserta didik belajar mencari (melalui pengamatan) dan menemukan sendiri hal-hal yang harus diketahui dari sebuah topic biologi. Disini peserta didik belajar menggunakan keterampilan berpikir kritis
3. Questioning, yaitu dengan bertanya. Guru biologi mendorong, membimbing, dan menilai kemampuan berpikir siswa terhadap suatu topik. Bagi siswa, kegiatan bertanya merupakan bagian penting dalam pembelajaran yang berbasis inquiry.
4. Learning community (masyarakat belajar), disini peserta didik berkumpul dengan peergroupnya untuk saling berbagi ide, curah pendapat, dan tukar pengalaman. Masyarakat belajar sangat membantu sekali untuk mengokohkan pemahaman mereka terhadap pengamatan yang telah dilakukan sebelumnya.
5. Modeling, yakni pemodelan yang bertujuan agar peserta didik mempunyai gambaran nyata tentang apa yang akan mereka lakukan selanjutnya. Yang memberikan pemodelan ini biasanya adalah pengajar.
6. Reflection, pada tahap ini peserta didik diminta untuk mencatat setiap kejadian yang telah mereka lalui, memikirkannya, dan merefleksikannya. Semua hal itu digunakan peserta didik untuk mengevaluasi pembelajaran yang telah mereka laksanakan.
7. Authentic assessment (penilaian yang sebenarnya), yaitu penilaian yang dilakukan tidak terbatas secara kognitif (melalui paper and pen test) saja, tapi lebih holistic, yaitu penilaian proses dan produknya. Apakah sudah relevan dan kontekstual.
Segala hal yang telah dijabarkan di atas bila disintesiskan akan menghasilkan karakteristik CTL, sebagai berikut :
1. kerjasama, saling menunjang
2. menyenangkan, tidak membosankan
3. belajar dengan bergairah
4. pembelajaran terintegrasi
5. menggunakan berbagai sumber
6. siswa aktif
7. sharing dengan teman
8. siswa kritis, guru kreatif
9. kelas penuh dengan hasil kerja siswa, peta-peta, gambar, artikel, dan lainnya
10. laporan kepada orang tua bukan hanya rapor tetapi hasil karya siswa, laporan hasil praktikum, karangan siswa dan lain-lain
Penerapan pendekatan CTL dalam pembelajaran Biologi ini tentunya akan menjadi alternatif beberapa permasalahan dalam pembelajaran biologi. Proses pembelajaran tentu tidak akan lagi menjadi teacher centered tapi student centered (berpusat pada siswa). Siswa akan diarahkan untuk berinteraksi dengan obyek biologi dan lingkungan dunia nyata siswa. Melalui pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) pembelajaran biologi akan dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari siswa yang mampu membawa perubahan ke arah yang lebih baik, lebih memberdayakan siswa dan tidak mengharuskan siswa menghafal fakta-fakta (materi biologi), tetapi lebih mendorong siswa untuk membangun sendiri pengetahuannya melalui interaksi dengan objek, pengetahuan awal yang mereka miliki, pengalaman, dan lingkungan siswa.
Dengan penerapan CTL dalam pembelajaran biologi, akan mengatasi paradigma siswa dan guru dalam pembelajaran biologi, diantaranya sebagai berikut :
1. Belajar biologi bukanlah menghafal, akan tetapi proses mengonstruksi pengetahuan sesuai dengan pengalaman yang siswa miliki. Oleh karena itulah, semakin banyak pengalaman maka akan semakin banyak pula pengetahuan yang siswa peroleh.
2. Belajar biologi bukan sekadar mengumpulkan fakta yang lepas-lepas. Pengetahuan itu pada dasarnya merupakan organisasi dari semua yang dialami, sehingga dengan pengetahuan yang dimiliki akan berpengaruh terhadap pola-pola perilaku manusia, seperti pola berpikir, pola bertindak, kemampuan memecahkan persoalan termasuk penampilan atau performance seseorang. Semakin pengetahuan seseorang luas dan mendalam, maka akan semakin efektif dalam berpikir.
3. Belajar biologi adalah proses pemecahan masalah, sebab dengan memecahkan masalah siswa akan berkembang secara utuh yang bukan hanya perkembangan intektual akan tetapi juga mental dan emosi. Belajar secara kontekstual adalah belajar bagaimana anak menghadapi persoalan.
4. Belajar biologi adalah proses pengalaman sendiri yang berkembang secara bertahap dari sederhana menuju yang kompleks. Oleh karena itu belajar biologi tidak dapat sekaligus, akan tetapi sesuai irama kemampuan siswa.
5. Belajar biologi pada hakikatnya adalah menangkap pengetahuan dari kenyataan. Oleh karena itu, pengetahuan yang diperoleh adalah pengetahuan yang memiliki makna untuk kehidupan siswa (Real World Learning)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) dapat diterapkan sebagai alternatif pemecahan permasalahan dalam pembelajaran biologi dengan penerapan pembelajaran yang berbasis konstruktivisme, inquiry, questioning, learning community, modeling, reflection, dan authentic assessment. Dengan penerapan hal tersebut, maka akan mengatasi permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran biologi dengan mengubah paradigma guru dan siswa.
B. Saran
Guru sebaiknya menerapkan pendekatan yang tepat dalam pembelajaran biologi. Contextual Teaching and Learning (CTL) dapat dijadikan salah satu alternatif untuk mengatasi permasalahan yang muncul dalam pembelajaran biologi.
DAFTAR PUSTAKA
Komara, Endang. 2009. Peran Pembelajaran CTL dalam Mengimplementasikan Pembelajaran Interaktif. Diambil dari http://dahli-ahmad.blogspot.com/2009/01/peran-pembelajaran-ctl-dalam.html pada hari Senin, 14 November 2011 jam 10.15 WIB
Sulistyanto. 2009. Penerapan Pendekatan Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL) Disertai Lembar Kerja Siswa Untuk Meningkatkan Proses Dan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas VII A SMPN 1 Kemusu Boyolali Tahun Pelajaran 2008/2009. Surakarta: Skripsi FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Wahyuni, Dwiutami Lussy. 2011. Inovasi Model dan Evaluasi Pembelajaran. Diambil dari http://zaifbio.wordpress.com/2011/07/23/inovasi-model-dan-evaluasi-pembelajaran/ pada hari Senin, 14 November 2011 jam 10.15 WIB